Lantas apa pengertian dari "belajar" itu sendiri ?
Apakah hanya sebuah proses dalam usaha mendapatkan wawasan, pengetahuan dan keahlian ?
PENGERTIAN BELAJAR
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki
arti “ berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Defenisi ini memiliki
pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai keapandaian atau
ilmu. Di sini, usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha
manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapat ilmu atau kepandaian yang belum
dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu ,
memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu ( Fudyartanto,
2002).
Sedangkan menurut Hilgrad dan Bower ( Fudyartanto,2002), belajar (to
leran) memiliki arti : 1) to gain
knowledge, comprehension, or mastery of trough experience or study; 2) to fix
in the mind or memory; memorize; 3) to acquire trough experience; 4) to become
in forme of to find out. Menurut definisi tersebut, belajar memiliki
pengertian memproleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman,
mengingat, menguasai pengalaman dan mendapatkan informasi atau menemukan.
Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan dan
penguasaan tentang sesuatu.
Definisi etimologis tersebut di atas mungkin sangat singkat dan
sederhana sehingga masih diperlukan penjelasan terminologis secara mengenai
definisi belajar yang lebih mendalam. Banyak ahli yang mengemukakan pengertian
belajar diantaranya; menurut Cronbach (1954) “Learning is shown by change in
behavior as result of experience”, belajar yang terbaik adalah melalui
pengalaman. Pendapat ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Spears (1955).
Menurut Morgan dan kawan-kawan (1986), belajar adalah perubahan tingkah laku
yang relative tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau penagalaman. Perubahan yang terjadi melalui proses belajar
ini bisa saja ke arah yang lebih baik atau malah sebaliknya. Yang jelas
kualitas belajar seseorang ditentukan oleh pengalaman-pengalaman yang
diperolehnya saat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Dari berbagai definisi tersebut dapat ditemukan persamaan dan perbedaan
antara ahli psikologi dan ahli pendidikan. Perbadaannya adalah ahli psikologi
memandang belajar sebagai perubahan yang dapat dilihat dan tidak peduli dengan
hasil belajar tersebut. Sednagkan para ahli pendidikan memandang bahwa belajar adalah proses perubahan manusia kea
rah tujuan yang lebih baik dan bermanfaat bagi diirnya maupun orang lain.
CIRI-CIRI BELAJAR
Dari
beberapa definisi para ahli, dapat disimpulkan adanya bebrapa ciri belajar:
a.
Belajar ditandai
dengan adanya tingkah laku.
b.
Perubahan
tingkah laku tersebut relative permanen ( tidak berubah-ubah).
c. Perubahan
tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang
berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.
d.
Perubahan
tingkah laku adalah hasil latihan atau pengalaman.
e. Pengalaman atau
latihan tersebut dapat member panguatan sehingga memberikan semangat atau
dorongan untuk mengubah tingkah laku.
PRINSIP BELAJAR
Di
dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar seorang guru perlu memerhatikan beberapa prinsip belajar berikut (Soekamto dan Winataputra) :
a. Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus
belajar bukan orang lain sehingga siswa harus aktif.
b. Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat
kemampuannya.
c. Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat
penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.
d. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang
dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
e. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia
diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
PROSES BELAJAR
Proses belajar adalah serangkaian aktivitas yang
terjadi pada pusat saraf individu yang belajar. Proses belajar ini terjadi
secara abstra sehingga tidak dapat diamati. Oleh karena itu proses belajar
hanya dapat diamati jika ada perubahan perilaku yang berbeda dengan sebelumnya.
Sedangkan perubahan perilaku tersebut bisa dalam hal pengetahuan, afektif
maupun psikomotorik.
Tahap-Tahap Proses Belajar Menurut Gagne :
a.
Tahap Motivasi:
saat motivasi dan keinginan siswa untuk melakukan kegiatan belajar bangkit.
a. Tahap Konsentrasi: saat siswa harus memusatkan
perhatian yag telah
ada pada tahap motivasi.
c. Tahap Mengolah:
siswa menahan informasi yag diterima dalam tempat penyimpanan jangka pendek
(Short Term Memory), kemudian mengolah informasi untuk diberi makna berupa
sandi-sandi sesuai dengan penangkapan masing-masing.
d.
Tahap
Penyimpanan: sisiwa menyimpan simbol-simbol hasil olahanyang telah
diberi
makna ke dalam udang ingatan jangka panjang (Long Term Memory), dalam tahap ini
hasil belajar sudah diperoleh.
e. Tahap Menggali 1: siswa menggali informasi
yang telah disimpan dalam LTM ke STM
untuk dikaitkan dengan informasi baru yang telah diterima.
f. Tahap Menggali 2: menggali informasi yang
telah disimpan dalam LTM untuk persiapan fase prestasi, baik langsung maupun
melalui STM. Tahap ini diperlukan untuk kepentingan kerja, menyelesaikan tugas,
menjawab pertanyaan atau soal/latihan.
g. Tahap prestasi:
informasi yang telah tergali pada tahap sebelumnya digunakan untuk menunjukkan prestasi yang
merupakan hasil belajar.
h. Tahap Umpan
Balik: siswa memperoleh penguatan saat perasaan puas atas prestasi yang ditunjukkan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES BELAJAR
Faktor Internal, adalah faktor-faktor
yang berasal dari dalam individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu.
a.
Faktor Fisiologis: faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu.
Faktor ini dibagi menjadi dua. Pertama
keadaan tonus jasmani dapat mempengaruhi aktivitas belajar seseorang, missal
kondisi fisik yang bugar akan memberika pengaruh positif terhadap kegiatan
belajar individu. Sebaliknya kondisi badan yang lemah atau sakit dapat
menghambat aktivitas tercapainya hasil
blajar yang maksimal. Cara untuk menjaga kesehatan jasmani antara lain adalah
dengan menjaga pola makan yang sehat, rajin berolahraga dan istirahat yag
cukup. Kedua keadaan fungsi
jasmani/fisiologis. Selama proses belajar berlangsung, pera fungsi fisiologis
pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra.
Pancaindra yang berfungsi dnegan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan
baik.
b.
Faktor Psikologis: adalah keadaan psikologis seorang yang dapat mempengaruhi
proses belajar. Beberapa factor psikologis yang utama yang mempengaruhi proses
belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, bakat, minat.
Faktor eksternal atau eksogen yang mempengaruhi
belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor social dan non sosial.
a.
Lingkungan sosial:
·
Lingkungan sosial sekolah
·
Lingkungan sosial masyarakat
·
Lingkungan sosial keluarga
b.
Lingkungan nonsosial:
·
Lingkungan alamiah: kondisi udara, sinar, cuaca dan sebagainya.
·
Faktor instrumental: perangkat belajar yang digolongkan menjadi dua
macam yaitu hardware dan software.
·
Faktor materi pembelajaran
Demikian posting dari saya ...
Bila ada Kurangnya mohon anda berkomentar , komentar yang bersifat membangun tentu akan membuat saya lebih mengerti.
Terimakasih...
Tedy Sanjaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar